Akhir Maret 2010 sepulang dari Vietnam Presiden SBY dan rombongan melakukan kunjungan ke 9 kota di Jawa Timur. Sudah tentu kunjungan kerja ini didukung biaya perjalanan yang tidak sedikit, karena rombongannya cukup besar. Tujuan perjalanan tersebut, Presiden ingin melihat daerah Selatan yang sering menghadapi banyak kesulitan dan ingin memasukkan apa yang bisa dibantu, didorong dan dipecahkan masalahnya.
Dilihat dari maksud dan tujuannya, perjalanan itu jelas baik. Tetapi bila dilihat dari besarnya rombongan dan biaya penunjang menjadi tidak efisien. Di samping itu unsur pencitraan diri atau kelompok tidak dapat dikesampingkan.
Barangkali akan lebih efisien dan efektif apabila Presiden (dan menteri-menteri) dalam melakukan kunjungan semacam itu dilaksanakan secara incognito (menyamar). Jati diri disembunyikan sedemikian rupa sehingga masyarakat/rakyat tidak mengenal siapa yang berkunjung.
Dengan demikian masalah dan harapan yang ada di masyarakat dapat disampaikan secara apa adanya kepada Presiden atau menteri. Almarhum Bung Karno dulu sering hanya berkaos, bertopi caping, bersarung menemui masyarakat.
Menteri yang pernah melakukan hal serupa adalah Bp Sudomo dan Ismail Saleh. Cara ini jelas lebih ekonomis dan efektif, jauh dari pamrih pribadi maupun kelompoknya. Jadi, itulah arti pepatah jawa, sepi ing pamrih rame ing gawe.
Dilihat dari maksud dan tujuannya, perjalanan itu jelas baik. Tetapi bila dilihat dari besarnya rombongan dan biaya penunjang menjadi tidak efisien. Di samping itu unsur pencitraan diri atau kelompok tidak dapat dikesampingkan.
Barangkali akan lebih efisien dan efektif apabila Presiden (dan menteri-menteri) dalam melakukan kunjungan semacam itu dilaksanakan secara incognito (menyamar). Jati diri disembunyikan sedemikian rupa sehingga masyarakat/rakyat tidak mengenal siapa yang berkunjung.
Dengan demikian masalah dan harapan yang ada di masyarakat dapat disampaikan secara apa adanya kepada Presiden atau menteri. Almarhum Bung Karno dulu sering hanya berkaos, bertopi caping, bersarung menemui masyarakat.
Menteri yang pernah melakukan hal serupa adalah Bp Sudomo dan Ismail Saleh. Cara ini jelas lebih ekonomis dan efektif, jauh dari pamrih pribadi maupun kelompoknya. Jadi, itulah arti pepatah jawa, sepi ing pamrih rame ing gawe.