benny1 Tue Apr 06, 2010 12:59 amRasa kecewaku terhadap Sony Ericsson.
Pada pertengahan September saya membeli ponsel produk terbaru keluaran Sony Ericsson dengan tipe J105 Naite. Saya membeli produk tipe ini karena fitur dan teknologinya cukup lengkap. Selain itu harganya juga murah. Saya menggunakan ponsel ini selain untuk telepon dan sms, saya gunakan juga untuk browsing dan upload foto. Selama beberapa minggu saya pakai ponsel ini tidak mengalami masalah, tetapi setelah saya pakai selama kurang lebih satu bulan, mengalami restart sendiri.
Saya pikir mungkin ini karena memorinya full. Saya coba lepas memory card dan mengurangi memory yang ada di ponsel, tetapi masih tetap saja restart terus. Saya coba ganti dengan sim card yang lain, tapi masih tetap sama saja. Karena ponsel masih garansi, saya bawa ke servis resmi Sony Ericsson terdekat. Saya disuruh menunggu konfirmasi tentang kondisi ponsel saya. Setelah kurang lebih satu minggu saya dikabari kalau ponsel saya harus dikirim ke Jakarta karena perlengkapan servis di tempat itu tidak mendukung.
Saya membolehkan ponsel dikirim ke Jakarta untuk diservis karena saya percaya mungkin agak cepat karena ini produk terbaru dari Sony Ericsson. Setelah kurang lebih dua minggu, saya coba datang ke tempat servis resminya tersebut dan menanyakan tentang kondisi ponsel. Pihak customer servis mengatakan kalau ponsel saya sudah diperbaiki di tempat itu tapi masih belum bisa dan ujung-ujungnya harus diservis di Jakarta. Pihak Sony Ericsson mengatakan lama perbaikan sekitar 90 hari.
Karena kelamaan saya minta dipercepat karena ponsel saya cuma itu. Pihak Sony Ericsson memberi ponsel pengganti pada saya, karena belum bisa memberi kepastian kapan jadinya. Meskipun ponsel pengganti tipenya jauh dibanding punya saya, tetap kami terima. Setelah kira-kira 1,5 bulan, saya belum dapat kabar dari Sony Ericsson. Kemudian saya coba telepon namun dijawab disuruh menunggu kabar lagi. Saya sering telepon dan minta servis dipercepat, tapi selalu disuruh menunggu kabar lagi.
Sampai saat inipun, ponsel saya masih belum ada kejelasan kapan jadinya. Sudah hampir tiga bulan diservis, tapi belum tahu kepastiannya. Pihak Sony Ericsson beralasan masih menunggu mesin dari Singapura karena ponsel saya katanya harus diganti mesinnya. Hal ini membuat saya semakin kecewa karena ponsel itu produk terbaru dan baru dipakai satu bulan sudah harus ganti mesin. Rasa kecewaku terhadap Sony Ericsson.
Pada pertengahan September saya membeli ponsel produk terbaru keluaran Sony Ericsson dengan tipe J105 Naite. Saya membeli produk tipe ini karena fitur dan teknologinya cukup lengkap. Selain itu harganya juga murah. Saya menggunakan ponsel ini selain untuk telepon dan sms, saya gunakan juga untuk browsing dan upload foto. Selama beberapa minggu saya pakai ponsel ini tidak mengalami masalah, tetapi setelah saya pakai selama kurang lebih satu bulan, mengalami restart sendiri.
Saya pikir mungkin ini karena memorinya full. Saya coba lepas memory card dan mengurangi memory yang ada di ponsel, tetapi masih tetap saja restart terus. Saya coba ganti dengan sim card yang lain, tapi masih tetap sama saja. Karena ponsel masih garansi, saya bawa ke servis resmi Sony Ericsson terdekat. Saya disuruh menunggu konfirmasi tentang kondisi ponsel saya. Setelah kurang lebih satu minggu saya dikabari kalau ponsel saya harus dikirim ke Jakarta karena perlengkapan servis di tempat itu tidak mendukung.
Saya membolehkan ponsel dikirim ke Jakarta untuk diservis karena saya percaya mungkin agak cepat karena ini produk terbaru dari Sony Ericsson. Setelah kurang lebih dua minggu, saya coba datang ke tempat servis resminya tersebut dan menanyakan tentang kondisi ponsel. Pihak customer servis mengatakan kalau ponsel saya sudah diperbaiki di tempat itu tapi masih belum bisa dan ujung-ujungnya harus diservis di Jakarta. Pihak Sony Ericsson mengatakan lama perbaikan sekitar 90 hari.
Karena kelamaan saya minta dipercepat karena ponsel saya cuma itu. Pihak Sony Ericsson memberi ponsel pengganti pada saya, karena belum bisa memberi kepastian kapan jadinya. Meskipun ponsel pengganti tipenya jauh dibanding punya saya, tetap kami terima. Setelah kira-kira 1,5 bulan, saya belum dapat kabar dari Sony Ericsson. Kemudian saya coba telepon namun dijawab disuruh menunggu kabar lagi. Saya sering telepon dan minta servis dipercepat, tapi selalu disuruh menunggu kabar lagi.
Sampai saat inipun, ponsel saya masih belum ada kejelasan kapan jadinya. Sudah hampir tiga bulan diservis, tapi belum tahu kepastiannya. Pihak Sony Ericsson beralasan masih menunggu mesin dari Singapura karena ponsel saya katanya harus diganti mesinnya. Hal ini membuat saya semakin kecewa karena ponsel itu produk terbaru dan baru dipakai satu bulan sudah harus ganti mesin. Rasa kecewaku terhadap Sony Ericsson.
